Kelab Peminat

Sentuhan

Hari-hari yang dilalui, peristiwa yang berlalu, seolah-olah sentuhan ombak pada pantai, memutih dan membuih. Perlahan-lahan, ia mengulit pasir, dengan air masin yang berbusa ia mengukir. Hari ini, mungkin ombak yang bertandang berulang-ulang, membukit dek angin samudera dan terpecah di pantai yang putih, kelihatan begitu biasa, begitu lumrah. Saat angin lembut berpuput, kita merasai fitrah alam yang mesra pada jiwa. Serasa-rasa, hari yang berlalu ini, tiada apa yang istimewa.

Namun, masa selalunya menjadi guru, walaupun kita tak pernah memintanya mengajar suatu apa pun. Setelah jutaan tahun, sang pengkaji bumi akan melihat bagaimana sentuhan kenangan itu terlukis cantik pada batuan. Alur dan lekuk, berbaris dan bersusun. Garisan-garisan halus yang bertindanan dan berlapis pada batu, menandakan ada muara yang pernah menjadi tempat ikan bermain. Sang pengkaji akan menekuni, butir-butir pasir yang membentuk batuan putih, juga jalur-jalur merah yang wujud pada batu, menandakan ada tanah yang pernah ditenggelami.

Begitulah kehidupan dan kenangan. Dahulu ia merupakan pantai, seharian membentuk tanjung dan teluk, tekun dan tidak pernah berhenti - tanpa disedari. Dan selepas ribuan tahun, saat ia diabadi dalam batuan, sang peneliti akan mendapati, betapa indahnya kenangan yang pernah dilalui.

Tiada ulasan: